Cerita sosok malin kundang si anak durhaka

 


Malin Kundang: Kutukan Seorang Ibu

Di sebuah desa nelayan yang sederhana, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Malin Kundang bersama ibunya. Mereka hidup dalam kemiskinan, tetapi ibunya selalu bekerja keras agar Malin bisa tumbuh dengan baik.

Suatu hari, Malin meminta izin kepada ibunya untuk merantau demi mencari kehidupan yang lebih baik. Dengan berat hati, sang ibu melepasnya pergi, berdoa agar anaknya sukses dan kembali sebagai anak yang berbakti.

Tahun demi tahun berlalu, Malin Kundang tak pernah memberi kabar. Ibunya terus menunggu dengan harapan dan doa yang tak putus. Hingga suatu hari, berita tentang seorang saudagar kaya yang tiba di desa tersebar. Ketika melihatnya dari jauh, sang ibu yakin bahwa saudagar itu adalah anaknya, Malin Kundang.

Dengan penuh kebahagiaan, ia berlari mendekati Malin. Namun, Malin yang kini berpakaian mewah dan ditemani seorang istri cantik justru menyangkal bahwa ia adalah anak seorang perempuan tua dan miskin.

“Aku bukan anakmu! Jangan mempermalukanku di depan istriku!” bentaknya.

Sang ibu terkejut dan menangis pilu. Ia tak menyangka anak yang dibesarkannya dengan cinta kini menolaknya. Dengan hati hancur, ia berdoa, “Ya Tuhan, jika benar dia anakku, hukumlah dia atas kedurhakaannya!”

Langit mendadak gelap. Ombak bergulung-gulung. Petir menggelegar. Malin dan kapalnya dihantam badai dahsyat. Seketika tubuhnya membatu, menjadi sebuah karang di tepi pantai.

Sang ibu hanya bisa menangis, meratapi takdir tragis anak yang dulu ia sayangi.


Pesan Moral:
Hormati dan sayangi orang tua. Jangan pernah melupakan mereka, karena ridha orang tua adalah kunci kesuksesan hidup.

Posting Komentar

0 Komentar