Penunggu Jembatan Merah
Di sebuah kota kecil, ada sebuah jembatan tua berwarna merah yang menyimpan banyak kisah misteri. Konon, jembatan itu dihuni oleh sosok gaib yang sering menampakkan diri pada malam hari. Penduduk sekitar menyebutnya Penunggu Jembatan Merah.
Suatu malam, Rina dan Dito, dua sahabat yang suka tantangan, nekat melewati jembatan itu saat tengah malam. Mereka ingin membuktikan apakah cerita-cerita seram itu benar adanya.
Saat tiba di tengah jembatan, udara mendadak menjadi dingin. Angin berembus kencang, dan suara langkah kaki terdengar di belakang mereka.
“Kita nggak sendiri…” bisik Rina dengan suara gemetar.
Dito menoleh, namun tak ada siapa pun di sana. Mereka melanjutkan langkah, tetapi tiba-tiba…
“Tolong…”
Suara lirih itu terdengar jelas di telinga mereka. Saat mereka menoleh, sosok perempuan berambut panjang dengan pakaian berlumuran darah berdiri di ujung jembatan, menatap mereka dengan mata kosong.
Rina menjerit dan berlari, tetapi Dito terpaku, matanya tak bisa lepas dari sosok itu. Perempuan itu mulai melayang mendekatinya.
“Aku… masih di sini… tolong aku…”
Dito merasa tubuhnya kaku, seperti ada yang menahannya. Rina kembali dan menarik tangannya dengan panik. Dengan susah payah, mereka akhirnya berhasil berlari meninggalkan jembatan.
Keesokan harinya, mereka menceritakan kejadian itu kepada seorang tetua desa. Dengan wajah serius, orang tua itu berkata, “Dia adalah arwah seorang wanita yang dulu dibunuh kekasihnya di jembatan itu. Mayatnya tak pernah ditemukan, dan rohnya masih menunggu seseorang menolongnya.”
Sejak saat itu, Rina dan Dito tak pernah lagi mendekati Jembatan Merah. Namun, setiap malam, suara lirih itu masih terdengar di kejauhan…
“Tolong aku…”
Pesan Moral:
Jangan pernah meremehkan kisah-kisah lama, karena mungkin ada kebenaran yang tersembunyi di dalamnya.
0 Komentar