langkah kecil menuju mimpi


 Langkah Kecil Menuju Mimpi

Dinda menatap langit sore dari jendela kamarnya. Sejak kecil, ia bermimpi menjadi seorang penulis terkenal. Namun, dunia seakan berkata lain—tulisan-tulisannya sering ditolak, dan orang-orang di sekitarnya menganggap mimpinya tidak realistis.

"Menulis itu sulit. Kamu yakin bisa sukses?" suara ibunya masih terngiang di telinganya.

Tapi Dinda tidak mau menyerah. Ia tahu, setiap langkah kecil akan membawanya lebih dekat ke mimpinya. Maka, meski sering ditolak, ia tetap menulis. Setiap hari, meski hanya satu paragraf, ia yakin bahwa konsistensi adalah kunci.

Suatu hari, sebuah lomba menulis diumumkan. Dengan penuh semangat, Dinda mengirimkan ceritanya. Namun, setelah berminggu-minggu menunggu, hasilnya keluar: ia belum menang.

Air matanya hampir jatuh, tetapi ia mengingat sesuatu. Seorang penulis besar pernah berkata, "Kegagalan bukan akhir, tapi batu loncatan."

Alih-alih menyerah, Dinda kembali menulis. Ia memperbaiki ceritanya, belajar dari kritik, dan terus mencoba.

Hingga suatu hari, sebuah email masuk ke kotaknya:

“Selamat! Tulisan Anda akan diterbitkan.”

Matanya membesar. Tangannya gemetar. Mimpinya mulai terwujud.

Dinda tersenyum. Ia menyadari bahwa mimpi besar dimulai dari langkah kecil—dari satu kata, satu paragraf, dan keberanian untuk terus mencoba.


Pesan Moral:
Jangan pernah meremehkan langkah kecil. Setiap usaha yang dilakukan dengan konsisten akan membawa kita lebih dekat ke impian kita. 🌟

Posting Komentar

0 Komentar