Puisi "peluh seorang ayayh"

 


Peluh Seorang Ayah

Di bawah mentari yang garang membakar,
Ia melangkah tanpa mengeluh, tanpa gentar.
Tangan kasar, penuh luka dan perih,
Namun tetap tegar, tetap gigih.

Siang berlalu dalam keringat,
Malam tiba tanpa keluh kesah.
Di hatinya hanya satu niat,
Menjadi cahaya di rumah yang ramah.

Ia tak meminta mahkota emas,
Hanya ingin anaknya tumbuh bebas.
Tak mengharap pujian atau sanjungan,
Cukup senyum kecil jadi pegangan.

Ayah adalah doa tanpa suara,
Pengorbanan tanpa jeda.
Cinta yang tak perlu kata,
Hadirnya abadi sepanjang masa.

Posting Komentar

0 Komentar